Hiu perawat (Keluarga Ginglymostomatidae): Deskripsi, Perilaku, dan Biologi
Keluarga Ginglymostomatidae, umumnya dikenal sebagai hiu perawat, adalah sekelompok hiu karpet yang ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dikenal karena sifatnya yang click here lamban dan jinak, hiu perawat adalah spesies yang tinggal di dasar yang sering terlihat di habitat pesisir dangkal. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hiu perawat akan membela diri jika terprovokasi.
Asal Usul Nama
Nama hiu perawat diyakini sebagai variasi dari nusse, istilah lama yang pernah digunakan untuk menggambarkan catshark dari keluarga Scyliorhinidae. Nama keluarga Ginglymostomatidae berasal dari kata Yunani ginglymos (engsel) dan stoma (mulut), mengacu pada struktur rahang mereka.
Karakteristik fisik
Ada empat spesies dalam keluarga ini, tersebar di tiga genera. Yang terbesar adalah Ginglymostoma cirratum, mencapai panjang hingga 4,3 meter (14 kaki) dan berat 110 kg. Hiu perawat kecokelatan (Nebrius ferrugineus) tumbuh hingga 3,2 meter (10 kaki), sedangkan hiu perawat ekor pendek (Pseudoginglymostoma brevicaudatum) adalah yang terkecil, hanya 75 cm (2,46 kaki).
Hiu perawat biasanya berwarna kekuningan hingga coklat tua, dengan sirip dada berotot dan dua sirip punggung tanpa tulang belakang—yang kedua lebih kecil dan sejajar dengan sirip panggul dan anus. Sirip ekor mereka menyumbang lebih dari seperempat dari total panjang mereka.
Ciri khas hiu perawat adalah mulut subterminalnya, terletak di depan mata dan di bawah moncong, adaptasi untuk makan bagian bawah. Mereka juga memiliki dua duri berdaging di rahang bawah, digunakan untuk mendeteksi mangsa yang tersembunyi di sedimen. Tepat di belakang setiap mata ada sperirale kecil, membantu pernapasan. Gigi mereka yang bergerigi dan berbentuk kipas terus diganti sepanjang hidup mereka.
Perilaku dan Diet
Hiu perawat bersifat nokturnal dan menghabiskan siang hari beristirahat dalam kelompok hingga 40 individu, seringkali di bawah terumbu karang, tepian, atau celah tempat mereka kembali setiap hari. Pada malam hari, mereka berburu sendirian, mencari makan di sepanjang dasar laut.
Makanan mereka terutama mencakup krustasea, moluska, tunicates, dan ikan, terutama ikan pari. Mereka sering mengambil keuntungan dari mangsa atau spesies yang tidak aktif yang akan mengalahkan mereka. Hiu perawat menggunakan rongga tenggorokan besar mereka sebagai mekanisme seperti bellow, memungkinkan mereka untuk menghisap mangsa, meskipun mulutnya relatif kecil. Kadang-kadang, mereka juga memakan ganggang dan karang.
Reproduksi
Hiu perawat bereproduksi melalui viviparitas plasenta. Ini berarti bahwa telur menetas di dalam tubuh betina, di mana anak-anak terus berkembang sebelum lahir hidup. Perkawinan terjadi dari akhir Juni hingga akhir Juli. Setelah masa kehamilan enam bulan, betina melahirkan anak 30-40 anak anjing.
Siklus reproduksi mereka dua tahunan, karena dibutuhkan 18 bulan bagi betina untuk menghasilkan telur baru. Hiu perawat yang baru lahir berukuran sekitar 30 cm (sekitar 1 kaki) panjangnya dan menampilkan pola bintik-bintik pada kulit mereka, yang secara bertahap memudar saat mereka dewasa.